Selasa, 29 April 2014

Three Spaniard #3 (Fanfiction)



 



#PELURU3

Lelaki itu menunggu di dalam mobil Camaronya sementara adiknya masuk ke kantor polisi untuk melaporkan KTP nya yang hilang. Mata nya menatap plang polisi yang berada di sebelah mobilnya. Dia jadi teringat akan ayah angkatnya yang sampai dengan detik sekarang masih ada di penjara.

Andrea Iannone, begitulah nama lelaki itu. Gadis tadi yang bersama dirinya bukanlah adik kandungnya. Mereka berdua adalah anak angkat Valentino Rossi, seorang penjahat kelas kakap yang sekarang diam di jeruji besi. 

Saat Andrea masih bocah Vale menolongnya dari kejaran warga pasar yang marah lantaran Andrea kecil saat itu mencuri apel. Vale berpura-pura bahwa Andrea kecil adalah anaknya dan membayar apel yang dicuri olehnya. Bukan sembarangan Vale mengadopsi Andrea, dia melihat sebuah kelebihan dalam bocah tersebut. kegesitannya dalam menghindar dari kejaran warga pasar telah membuat Vale memutuskan untuk mengadopsi Andrea.

Sementara Karen. Dia adalah seorang gadis peminta-minta. Dia tinggal di rumah bordil dan menjadi pelayan disana. Saat itu Vale sedang pergi ke rumah bordil tersebut dan melihat sosok Karen yang sedang di marahi oleh pemilik rumah bordil. Karena merasa iba, Vale membeli Karen dari pemilik rumah bordil.

Tapi sebuah insiden terjadi membuat Vale di penjara selama 15 tahun. Pria itu di penajara lantaran dia tertangkap mencuri berlian milik kerajaan Spanyol.

Andrea menatap pintu polisi yang terbuka. Dilihatnya Karen sedang berbincang-bincang dengan seorang lelaki. Andrea menyipitkan matanya melihat orang yang sedang berbicara dengan Karen. Dia pernah melihat lelaki itu. Tapi dimana?

“Namaku Dani Pedrosa, panggil saja aku Dani,” ujar Dani memperkenalkan diri.

“Namaku Karen, Karen Gustavo.”

Mereka bertatapan sebentar sampai suara trakson mobil Karen mengagetkan mereka berdua.

“Terimakasih telah menemukan KTP ku.”

Dani tersenyum. “Sama-sama.”

Kemudian gadis itupun berlari kecil menuju mobil Camaro berwarna abu-abu.

                                                                        ***
Di dalam ruangan ber AC itu banyak sekali desahan yang diciptakan oleh kedua insan tersebut. Wanita itu telah memuaskan nafsu birahi pria nya dengan sangat baik. Berkali-kali mereka sampai puncak dan berkali-kali juga mereka melakukannya lagi.

“Well, sepertinya Andrea dan Karin sudah datang.” ujar Amanda turun dari tubuh pria nya.

“Mereka merusak keadaan saja. Mereka tidak tau kalau kita sedang bersenang-senang.”

Amanda hanya tertawa dan memakai pakaiannya kembali. 

“Scott,” ujar Amanda.

Scott yang sudah memakai pakaiannya pun memeluk Amanda dari belakang.

“Ada apa, sayang?”

“Rencana apa yang akan kau buat untuk menyelamatkan Vale?”

Scott tersenyum dan menghirup tengkuk Amanda. “Lihat saja nanti, sayang.”

Amanda memutar tubuhnya.

“Cepat lah aku sudah muak berpura-pura,” keluhnya.

Scott tersenyum dan melumat bibir Amanda.

                                                                        ***
“Amanda dan Scott kemana ya? Apakah mereka belum kesini?” tanya Karen sebari menyimpan belanjaannya di dapur.

Andrea yang tau Amanda dan Scott sedang berhubungan panas pun naik ke lantai dua. Kamar tamu yang terbuka pintunya sedikit itu dia ketuk. Kedua orang yang sedang berciuman panas itu pun tak menghiraukan ketukan atau deheman dari Andrea. 

“Hey kalian,” panggil Andrea jengkel.

Scott melepaskan ciumannya akan tetapi Amanda menggigit bibir bawah pria tersebut. Dan merekapun berciuam kembali.

Andrea memutar bola matanya sebal lantaran tak di hiraukan.

“Yasudah bercinta lah sepuas kalian!” ujarnya jengkel.

Di bawa sana. Bau harum sudah tercium dari arah dapur. Ternyata Karen sedang memasak.

“Dimana Scoot dan Amanda? Apakah mereka kesini?”

“Iya mereka sedang ada di atas.” ujar Andrea dan melangkahkan kakinya ke ruang bawah tanah.

Ruang bawah tanah itu terletak di kamar mandi utama. Kita cuman masuk ke sebuah kapsul yang dirangkai seperti shower. Tinggal mememasukan password yang hanya diketahui oleh Vale, Andrea dan Scott, kapsul itu akan membawa kita ke ruang bawah tanah.

Andrea memijit saklar, dia melihat barang-barang Vale yang disimpan di ruang bawah tanahnya. Hasil curiannya, senjata dengan model anyar, poto target dan meja biliarpun ada. lelaki itu jadi teringat akan temuannya tadi di kantor polisi.

Cepat-cepat ia menuju dinding yang terdapat banyak sekali poto. Dari poto orang kaya, orang biasa saja, pemerintah, pokoknya poto orang-orang yang berpengaruh di Spanyol ada di dalam dinding tersebut. Sebagian poto sudah di beri tanda silang berwarna merah yang menandakan bahwa orang itu sudah lenyap atau misi mereka pada orang itu sudah selelai.

Mata Andrea dengan cermatnya melihat poto-poto yang masih bersih dan bingo! Akhrinya ia menemukan poto orang yang dimaksud. Jari Andrea menunjuk poto lelaki tersebut dan menyeringai.

“Dani Pedrosa,” gumamnya.

Lantas lampu di otaknyapun menyala.

“I have idea.”

bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar