Sabtu, 28 Juni 2014

Just The Way You Are #9 (fanfiction)





Jujur ya, aku gatau kenapa fanfiction ini jadi gak ada feel nya :( maka dari itu untuk para pembaca tolong kasih komentar dong, kasih masukan gitu biar kedepannya harus kayak gimana :D hehe... oh iya part ini juga pendek banget ._. hfft~

Lets See…

Hari ini hari yang sangat complicated untuk dua bersaudara Marquez. Entah Marc ataupun Alex, mereka dihadapkan pada situasi yang sama, yaitu cinta dari gadis yang sama. 

Setelah pulang dari rumah Amanda, Alex tampak lesu. Jelas-jelas cinta nya tak akan diterima oleh Amanda. Gadis itu sangat menyukai kakaknya. Jadi apa yang harus dipertahankan dari rasa ini? jika orang  yang kau sukai saja malah menyukai orang lain.

Marc, dia pulang ke rumah dengan membawa pikiran bingung dan ketidak percayaan. Beribu-ribu pertanyaan hinggap di pikiran lelaki itu. Dia juga kaget saat Gerardo memberitaukan bahwa Amanda menyukainya. Sejak kapan Amanda menyukainya? Marc jadi merasa bersalah saat dia mengatakan bahwa mantannya menuduh dirinya bahwa anak yang dikandung adalah anak dirinya. Mungkin bulir-bulir Kristal yang dilihatnya itu benar, itu adalah air mata Amanda. Oh Ya Tuhan… baru kali ini dirinya merasa tidak peka terhadap seorang gadis.

Tapi tunggu dulu. Dia masih memiliki satu pertanyaan. Pertanyaan yang sangat ingin sekali tau jawabannya. Wallpaper ponsel Alex. Apakah adiknya itu menyukai Amanda? Jika ia dan Amanda menyukai dirinya, maka Alex… Astaga, Marc berdiri di posisi yang sangat rumit.

“Mom,” panggil Marc memasuki ruang keluarga.

“Aku ada di dapur Marc,” teriak Mom nya dari arah dapur.

Marc langsung bergegas ke dapur. Dia ingin menceritakan semuanya kepada Mom nya dan ingin mendengarkan nasihat dari wanita yang telah mengandungnya.

“Mom aku ingin cer,-“ ucapannya terhenti. Dia kaget lantaran Alex sudah berada di dapur dan sedang menyeruput just nya.

“Marc, kau kemana saja?”

Marc pun terkekeh, menyembunyikan kekagetannya. “Biasa, jalan-jalan sebentar.”

“Katanya kau akan bertemu Gerardo,” ujar Mom nya menyodorkan just kepada Marc.

Alex menatap Marc dan mengkerutkan keningnya. Marc jadi salah tingkah dibuatnya.

“Haha iya tadi aku bertemu dengan Gerardo, tapi ini masalah bisnis.”

Mata Alex mengekor Marc. Dia memperhatikan gerak-gerik Marc sampai kakaknya itu menarik kursi di seberangnya.

“Lalu, sudah itu kau kemana?” tanya Alex. Takut-takut kakaknya itu langsung mengunjungi Amanda.

Marc mengangkat bahunya. “Ke rumah Laia,” dustanya.

“Kau ke rumah Laia?!” 

Marc menutup kupingnya lantaran pertanyaan Mom nya itu dilontarkan dengan nada tinggi.

“Memangnya kenapa sih Mom?”

“Tidak Mom hanya kaget saja. Untuk apa kau ke rumah Laia?”

Marc gelagapan. “Untuk… eum..” matanya pun bertemu dengan mata Alex. entah mengapa tatapan Alex tampak sangat aneh. “Aku mengundangnya untuk acara besok,” ujar Marc akhirnya.

Alex menghela napas, “kau akan mengundang seluruh mantanmu di acara pesta ulangtahun mu?”

Marc menyeringai, “kenapa tidak?”

"Ini pesta ulangtahun mu Marc, bukan acara reuni mantan mu." ujar Roser sebari meninggalkan kedua anaknya di dapur.
Marc tertawa, kemudian tawanya ia hentikan lantaran Alex tak menanggapinya dan terjadilah keheningan di antara mereka berdua. Alex asik memainkan ponselnya. Sementara Marc, dia memperhatikan ponsel Alex. dia penasaran sekali apakah Alex menyukai Amanda?

“Alex,” ujar Marc mendorong gelas yang berisi just.

Alex mendongak. “Apa Marc?”

“Amanda..eum..kau..” ujar Marc. Bingung harus berkata apa.

“Aku sudah mengundang Amanda di acara ulangtahun mu. Tak apakan aku mengundangnya?”

Marc mengangguk. “Ya tidak apa-apa.”

“Well, tadi aku lupa membawa ponsel ku,” Alex mengangkat benda pipih miliknya. “Apakah kau memainkan ponsel ku? Biasanya kan kau selalu jail.”

Marc menggelengkan kepalanya cepat-cepat. Alex mengangguk.

Hening lagi. Tumben keadaan meraka ini sangat dingin. Apalagi Alex, pertanyaan dan perkataan yang ia ajukanpun terkesan dingin.

“Apakah ada yang ingin kau katakana Marc?” tanya Alex, masih dengan suara dingin.

Marc mengangkat halisnya. “Dan… apakah ada yang ingin kau katakan juga Alex?”

Dan sekarang giliran halis Alex yang terangkat.

“Tanpa aku katakan juga kau sudah tau Marc,” ucap Alex sebari meninggalkan kakaknya tersebut.

                                                                        *****
Amanda membuka amplop cokelat yang isinya poto keluarga Marquez. Tatapannya tertuju pada seseorang. Marc Marquez. Dilihatnya poto Marc tersebut dan air matapun mulai menetes.

“Bagaimana bisa aku menyukaimu Marc? aku hanyalah seorang Amanda Garcia Bella, sementara kau..” ujarnya di sela-sela isakan.

“Kau adalah Marc Marquez Alenta, seorang juara MotoGP. Rasanya aku tidak pantas berpasangan denganmu.”

Amanda menghapus air matanya dan memasukan poto keluarga Marquez kedalam amplop cokelat.

bersambung....

Cuap-Cuap Tentang Bulan Ramadhan

Assalamualaikum....

Alhamdulillah masih bisa bertemu dengan bulan Ramdhan tahun ini :)
Hallo muslim dan muslimah yang berkunjung ke blog ini ^^. Hari ini kita sudah mulai memasuki bulan Ramadhan, ya bulan yang penuh barokah, bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim dan muslimah. Nah... di bulan yang suci ini sebaiknya kita isi dengan amalan-amalan yang menambah pahala kita, salah satunya mengaji, entah itu mengaji dirumah atau pun mengaji dimesid. Lalu, apasih fadhilah dari membaca Al-Quran, bahaya melupakan Al-Qur'an dan kategori orang yang melupakan Al-Qur'an? Okey. sekarang saya akan membahas jawaban dari 3 pertanyaan yang saya ajukan di atas :). cekodot!!!

Fadhilah Membaca Al-Qur'an:
  1. 1. Allah akan memberi rahmat dan mengangkat derajat orang yang membaca Al-Qur'an.        See? derajatnya ditinggikan loh...
  2. Setiap huruf yang kita baca dinilai satu kebaikan dan akan dibalas sepuluh kali lipat. Subhanallah....
  3. Allah akan mengumpulkan orang yang mahir membaca Al-Qur'an dengan para malaikat yang mulia.                                                                                                                                          Semoga kita termasuk ke dalam ke golongan itu ya, Amin Ya Rabb.
  4. Bagi orang yang bacaannya tersenda-sendat karena kesulitan, Allah akan memberikan dua pahala kepadanya.                                                                                                                         Tidak ada kata, "aku baca Al-Qur'annya enggak lancar, jadi gamau ikut tadarusan ah." Nah, jangan Ya ^^
  5. 5. Orang yang membaca Al-Qur'an akan mendapat syafaat di Hari Kimiat.                               Tuh kan? ayooo tidak ada kata malas lagi membaca Al-Qur'an hehe...

10 Bahaya Melupakan Al-Qur'an:
  1.  Berada dalam kesesesatan yang nyata (QS an-Nisa [4]: 60 dan 115)
  2.  Kesempitan dan kesesesatan hati (QS al-An'am [6]: 125)
  3.  Kehidupan yang sempit (QS Thaha [20] 124)
  4.  Buta mata hatinya (QS al-Hajj [22]: 46)
  5.  Hati menjadi keras (QS al-Hadid [57] 16)
  6.  Kezalian dan kehinaan (QS as-Sadah [32]: 22)
  7.  Dilupakan Allah (QS al-Hasyr [59]: 19)
  8.  Menjadi orang yang fasik (QS al-Baqarah [2] 26-27)
  9.  Munafik (QS an-Nisa [4]: 61)
  10.  Sahabatn Setan (QS az-Zukhruf [43]: 36)

Kategori Orang yang Melupakan Al-Qur'an:
  1.  Enggan membaca Al-Qur'an.
  2.  Enggan menghadiri majelis Al-Qur'an.
  3.  Merasa ilmu dan hafalannya cukup.
  4.  Enggan berhukum dengan hukum Islam.

 "Sebaik-baiknya kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR Bukhari, Abu Dawud, Ahmad dan Turmydzi) 

Nah.. sekarang sudah taukan jawaban dari 3 pertanyaan di atas. Maka dari itu dibulan yang suci ini ayo kita berlomba-lomba mengumpulkan ridho dari Allah dan pahala :D, salah satunya dengan mengaji. Jadi, selama bulan Ramadhan ini jangan dihabiskan dengan tidur saja ya.. Okey, di bulan Ramadhan tidur juga di anggap sebagai ibadah, tapi please... masa seharian tidur saja? haha..

Oiya, biasanya kalau bulan puasa identik dengan bau mulut *cielah identik*, untuk menghindarinya saja memliliki tips yaitu berkumur-kumur^^ Tapi inget ya air yang dikumur-kumur itu jangan di telen haha :p setelah kumur-kumur inysa Allah deh bau mulut hilang. Dan inget, setelah sahur jangan lupa gosok gigi :p

Jika kallian bertanya kenapa bisa bau mulut? jawabannya adalah karena lambung kita kosong, jadi asam lambungnya naik ._. Tidak jelas ya jawabannya? Okey silahkan searching saja :p atau tidak tanyalah kepada biologiawan terdekat :p wkwkwk.

Hanya mengingatkan, saat berbuka nanti jangan langsung minum air dingin ya! Karena kenapa? Nanti lambungnya menjadi kaget, sebaiknya minum air hangat dulu, kemudian makan kurma. Kalau bisa sih sholat dulu sebelum makan, karena Nabi Muhammad SAW juga melakukan sholat dulu sebelum makan. Yaa takut-takut saat makan kita tersedak dan tinggal nama ._. umur siapa yang tau kan? Memang susah sih *pengalaman* tapi, insya Allah kalau ada niat dan keinginan pasti bisa :) 

Inget ya! Makannya jangan terlalu kenyang. Nanti ketika taraweh mengantuk lagi haha... Kan ada yang bilang, "berhenti makan sebelum kenyang" nah.. turuti yaa :)

Well, segitu saja cuap-cuap saya tentang bulan Ramadhan kali ini. Semoga bermanfaat :). Mohon maaf lahir dan batin yaa :) maaf jika tulisan saya kurang enak di baca atau fanfiction dan cerita saya alur ceritanya ngambang kayak si kuning ._. haha...

Semangat puasa nya kawan!! Barokah! Jangan mengeluh! Semoga kita bisa bertemu lebaran tahun ini. Amin Ya Rabb.



Wasslamualaikum...

sumber: Al-Qur'an dan Terjemahannya Al-Mufid, Tiga Serangkai.

Selasa, 24 Juni 2014

Entahlah Juliet

Entahlah Juliet
(Sindi Primi Pujiyanti)

aku ingin bertanya kepadamu, Juliet.
apa yang kau rasakan jika Rome-mu didekati oleh oranglain?
cemburu? tentu.
tapi, bagaiamna kalau dia itu bukan Rome-mu?
ya seperti aku, dia bukan Rome-ku, dia bukan pangeranku atau pun Ken bagiku.

apa yang akan kau jawab jika aku bertanya, siapa yang sangat ingin kau milikki?
Romeo? Ya, tentu saja kau akan menjawab bahwa kau sangat ingin memiliki Romeo.
tapi, bagaiamana dengan diriku?
aku tidak tidak siapa yang benar-benar aku inginkan.
dia? kamu? seseorang disana yang tertawa bersama oranglain?
entahlah Juliet. aku tidak tau.

lantas, bagaimana aku tau bahwa hati ini berdetak untuk siapa,
sedangkan aku sendiri tidak tau siapa orang yang benar-benar aku inginkan.
atau....
ini hanya sebuah perasaan yang sudah terlalu lama di abaikan dan kemudian menjadi hambar?
apakah yang aku rasakan adalah suatu kehambaran?
karena perasaan ini tak pernah pasti?
apakah aku lelah untuk memikirkannya sehingga aku tidak peduli dengan siapa yang aku inginkan?
atau....
aku hanya sedang meracau karena orang yang aku kagumi tak pernah merespon apa yang aku rasakan?

entahlah Juliet...

yang pasti, jangan sekali-kali kau bertanya tentang perasaanku.

Selasa, 17 Juni 2014

Kita ini Amazing!

"Andai aku seperti dia..."

Tak jarang kita mendengarkan keluhan seperti kata di atas, atau kita mendengar mulut kita yang berbicara seperti itu? Ya, saya juga pernah mengatakan itu. Berandai-andai seperti Selena Gomez yang cantik, punya suara bagus, mantan pacar ganteng ataupun banyak uang. Selain berandai-andai kita juga suka lebih membanggakan oranglain ketibang diri kita sendiri. Pedahal kita memiliki kemampuan yang tidak bisa dimiliki oleh oranglain.

Fall in love with yourself.

Itu adalah potongan lirik lagu Anklebiters dari Paramore. Lagu itu sengaja Hayley buat untuk fans nya. Jatuh cintalah pada dirimu sendiri. Ya memang benar suruhan dari lagu tersebut. Kita harus mencintai diri kita sendiri.

Because someday you’re gonna be
The only one you’ve got.
Someday you’re gonna be
The only one you’ve got.


Masih potongan lirik lagu Anklebiters dari Paramore. Yah suatu hari nanti kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan. Jika tidak sekarang mungkin nanti. Jadi teringat akan cerita guru bahasa Inggris saya ketika kelas XI. Dalam ceritanya beliau berkata bahwa ketika pintu itu tertutup mungkin ada pintu lain yang terbuka dan lebih indah tapi, bagaimana kita tau kalau pintu tersebut terbuka untuk kita? Maka dari itu kita harus mengetuknya. Beliau juga berkata bahwa Allah tidak pernah menjawab doa kita dengan kata "tidak", Allah akan menjawab doa kita dengan kata "iya" atau "nanti." Jika tidak sekarang maka nanti. Believe it!

"Kenapa sih hidung aku pesek? kenapa sih aku harus kayak gini? Enak banget jadi mereka, bisa pakai baju yang sexy sexy, bisa punya pacar yang ganteng. Huh.. so poor I am"

STOP mengeluh! Apakah hari-harimu dihabiskan untuk mengeluh saja? Apakah tidak ada pekerjaan lain selain mengeluh? Pernah tidak kalian berpikir, apasih gunanya mengeluh? Memang akan menyelesaikan masalah kita ya? Jawabannya tidak, tidak, tidak eum... tidak.

Allah sudah memberikan porsi cobaan dan rezeki kepada kita, seharusnya kita tidak boleh menginginkan porsi oranglain atau berpikir porsi kita ini sangat banyak. Sudahlah jangan mengeluh atau berandai-andai. Sebagai manusia kita harus bersyukur. Bersyukur karena sampai dengan detik sekarang kita masih bisa bernapas, dan bersyukur dengan segala apa yang Allah berikan kepada kita. Jangan lagi ingin menjadi oranglain! Buat apa jadi oranglain kalau kita ini lebih amzing dari mereka? ^^

Senin, 16 Juni 2014

Three Spaniard #5 (fanfiction)





Hallo semuanya... cuman mau numpang promosiin twitter saya saja hehe ._. follow ya @sindehpujiyanti yaaa tau saja kalian ingin lebih mengenal saya hehe..*geer banget loh sin*

#PELURU5


Setelah dia membeli apa yang harus dia beli di Supermarket. Karen sudah mempersiapkan seribu pertanyaan untuk Andrea. Mengapa kakaknya itu tidak memberitaunya bahwa ayah angkat mereka telah bebas? Untuk apa dirinya disuruh untuk membeli banyak sekali bahan makanan? Apakah untuk pesta penyambut ke bebasan ayahnya?

Setelah dia sampai di halaman rumahnya yang luas, gadis itu bergegas menuju pintu rumahnya. Di ketuknya pintu tersebut dengan sekuat tenaga dan tak menunggu lama Andrea membukakan pintu untuknya.

“Kau ini kenapa sih Karen? Kan ada bel, kenapa kau mengetuknya.”

Karen membuang muka dan menyerahkan belanjaannya kepada Andrea.

“Eh ini apa-apa an? Kau menyuruhku untuk menyimpan ini di dapur?”

Karen berbalik dan melipat lengannya di dada.

“Kau tidak memberitauku kalau Vale sudah bebas?”

Andrea mengkerutkan keningnya dan menghampiri Karen.

“Tanpa diberi tau kau akan mengetahuinya sendiri kan?”

Karen menghela napas.

“Tapi setidaknya kau memberitauku.”

Andrea mengangkat bahunya. Dan membawa belanjaan ke dapur. Karen mengikutinya di belakang.

“Sekarang, dimana dia?”

“Dia sedang ada di Valencia dengan Scott. Nanti Sore dia akan pulang. Jadi nanti malam kita akan pesta untuk menyambut pembebasannya.”

“Kenapa dia harus ke Valencia? Kenapa dia tidak langsung ke sini saja. Dia kan sudah bebas.”

Andrea membalikan badannya.

Karen mengangkat halisnya menunggu jawaban dari orang dihadapannya.

“Sepertinya aku harus menelepon Amanda. Akan ku suruh dia untuk membantumu.”

Karen mengkerucutkan bibirnya. Sebal lantaran pertanyaannya tak di jawab.

                                                                        ***
Ketiga agen itu sudah memakai pakaian resmi mereka. Ke tiganya berjalan di lorong yang mengarah pada ruang Dorna. Jorge tampak bersemangat lantaran ada sesuatu yang harus dilakukannya. Dani tampak biasa saja menanggapinya. Tapi Marc, tampak tegang menghadapi situasi ini.

“Muka mu pucat sekali.” Ucap Dani melihat wajah Marc.

“Ah tidak. Mungkin ini efek belum sarapan.” Dustanya.

Jorge menatap Marc dengan heran. Kalau tidak salah bukannya Marc sudah sarapan dengan Amanda tadi di apartemennya. Lantas, kenapa lelaki itu menyebutkan dia belum sarapan. Aneh.

“Masuk.” Ucap seseorang di dalam sana.

Ketiganyapun masuk dan duduk dikursi yang sudah disediakan.

Dorna yang menopang dagunya tersebut memperhatikan ketiganya dengan tatapan letih. 

“Seperti yang telah kalian ketahui…”

“Valentino Rossi sudah bebas.” Potong Jorge.

Dorna menghela napas.

“Aku masih tidak percaya kalau dia bebas. Bagaimana bisa? Bukannya kurungannya masih lama?” tanya Marc penasaran.

Dorna mengangguk-ngangguk.

“Dia memang sudah bebas.” Dorna pun bangkit dari kursinya dan membelakangi ketiga agennya.

“Dia membayar semua curiannya kepada orang-orang yang bersangkutan. Maka dari itu dia sudah tidak ada urusan lagi di penjara.”

“Orang itu banyak sekali uang nya.” Ujar Dani.

Marc menggigit bibir bawahnya. Dia merasa ada yang janggal dengan pembebasan Vale.

“Kenapa harus dibebaskan? Walaupun dia sudah membayar apa yang dicurinya tetap saja dia harus dihukum, yaaa setidaknya setengah dari masa dia ditahan karena kata mu dia sudah membayar barang curiannya.” Ujar Marc.

Jorge manggut-manggut mendengar pernyataan dan pertanyaan dari Marc.

Masih membelakangi ketiga agennya, Dorna menggelengkan kepalanya. 

“Sudahlah Marc jangan terlalu kau pikirkan. Tugas kalian sekarang adalah..”

Dorna membalikan badannya dan menatap Jorge yang sangat semangat menunggu kelanjutan ucapannya.

“Hanya mengawasi Vale saja.”

“Mengawasi Vale? Untuk apa? Kenapa kita harus mengawasi orang yang sudah bebas? Bukannya kita tidak pernah mengawasi orang yang sudah bebas?”

“Sudahlah Marc turuti saja perintahku!” ucap Dorna meninggikan suaranya.

Marc terdiam. Tetapi pikirannya tidak.

“Hanya mengawasinya kan? Mudah saja untuk kita.” ujar Dani enteng.

“Ya benar. Tapi, dimana kita harus mengawasinya?” tanya Jorge.

“Tentu saja di markasnya. Iyakan?”

Dorna menatap Dani yang tadi berucap dan mengangguk membenarkan.

“Kerjakan tugas kalian dengan rapih.”

Ketiganyapun berdiri dan berkata siap serempak. Kemudian memberikan hormat dan meninggalkan Dorna.

                                                                        ***
“Akhirnya kau datang juga Amanda. Tadi nya aku akan meneleponmu.” Ujar Andrea kepada wanita yang baru saja masuk ke rumahnya.

“Ada apa memang?”

“Bantu Karen untuk memasak untuk pesta nanti malam.”

“Kebebasan Vale ya?”


Andrea mengangguk dan keduanyapun menyeringai.

“Kau tau saat yang paling muda mengetahuinya? Dia sangat kaget sekali,” ujar Amanda.

Andrea tertawa dan duduk di sofa. “Mereka memang harus kaget.”

Amanda pun ikut tertawa dan mencari sosok seseorang.

“Kemana Scott?”

“Dia pergi ke Valencia bersama Vale.”

Amanda menghela napas dan pergi ke dapur. 

Wanita itu meneguk air putih yang ia ambil dari keran dan tiba-tiba saja ada suara yang mengagetkannya.

“Ops sorry. Kau dari mana saja kak?”

Ternyata Karen.

“Karen kau mengagetkanku saja.”

Karen nyengir dan mencuci sayuran yang ia simpan di atas meja.

“Kau tidak ikut dengan kak Scott ke Valencia?”

Amanda menggeleng. “Tau saja tidak.”

Karen berdecak. “Menyebalkan sekali ya. Kenapa sih lelaki di rumah ini seperti menyembunyikan sesuatu kepada kita.”

Amanda hanya tersenyum.

“Tapi lebih beruntung Kak Amanda. Kak Amanda mengetahui password kapsul, sementara aku anaknya tidak.”

“Dengar Karen, aku beri tau saja ya tidak ada gunanya mengetahui password kapsul itu.”

Karen menatap Amanda yang mengambil ikan dan mulai mengulitinya.

“Aku menguliti ikannya sekarang ya. Nanti sore aku ada janji.”

                                                                        ***
Vale pergi meninggalkan rumah kumuh dan masuk ke mobil Lamborghini Aventador. Di belakang sana, ada beberapa mobil yang menjaganya. Dia pun membuka kaca mobil dan menghirup udara yang berasal dari luar.

“Bagaimana hubunganmu dengan si cantik Amanda? Apakah baik-baik saja?” tanya Vale.

Scott yang mengemudikan mobil sport itu tersenyum.

“Hubungan kami baik-baik saja. Tahun depan rencananya aku akan melamar Amanda.”

Vale manggut-manggut.

“Aku menyuruh Amanda untuk mengawasi salah satu trio agen tersebut.” ujar Scott.

“Siapa?”

“Marc Marquez. Aku menyuruhnya untuk mendekatinya.”

“Dan?”

“Tentu saja berhasil.”

Vale menepuk-nepuk bahu Scott. “Kerja bagus. Tapi kau harus menerima resikonya.”

Scott mengkerutkan keningnya. “Resiko apa?”

“Bisa saja Amanda menyukai Marc. Kemungkinan itu pasti ada Scott.”

                                                                        ***
Ketiga agen tersebut menuju rumah yang tak berpenghuni. Dulunya rumah tersebut dipakai sebagai markas Vale dan komplotannya. Setelah Vale tertangkap mencuri berlian spanyol, markas itu di grebek dan anehnya tak ada barang apapun yang ada di rumah tersebut.

“Kita seperti orang tolol saja mengawasi rumah itu.” ujar Dani keluar dari mobil.

Marc dan Jorge pun keluar dari mobil mengikuti Dani.

“Mending kita periksa rumahnya. Takut-takut ada barang bukti yang mencurigakan.” Ujar Marc.

Danipun angkat bicara. “Bukannya dulu kita pernah menggeledah rumah itu dan isinya kosong. Mana mungkin rumah tak berpenghuni itu isinya bertambah.”

Jorge yang mendengarkan terkekeh.

“Mungkin dulu kita mencarinya tak teliti. Mungkin jika sekarang kita mencarinya dengan santai dan tenang kita akan menemukan sesuatu. Bagaiman Jorge, kau setuju pendapatku?”

Jorge manggut-manggut. “Iya Marc aku setuju dengan pendapatmu.”

Ketiganya pun menyebrang jalan dan diam di depan pagar yang sudah karatan tersebut.

“Jadi rencananya seperti ini.” ujar Jorge.

“Dani kau berjaga di mobil saja, amati bila ada orang yang mencurigakan masuk ke rumah ini.”
Dani mengangguk.

“Aku akan berjaga-jaga di halaman rumah, takut-takut ada sesuatu yang mencurigakan. Sementara kau Marc,”

Marc menelan ludah siap menerima apa yang diperintahkan oleh Jorge. “Kau masuk ke dalam rumah. Cari sesuatu yang kau anggap mencurigakan.”

Marc kaget. “Kenapa harus masuk ke rumahnya? Dan kenapa harus aku?”

Dani pun tertawa.

“Karena kau orang yang berani Marc dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas. Mungkin jika aku tempatkan di dalam, kau akan menemukan sesuatu yang penting.”

Marc menghela napas. “Bilang saja kalian tak berani masuk ke rumah tak berpenghuni itu.”

“Sudah lah Marc terima saja.” ujar Dani merangkul Marc.

“Aku percayakan tugas ini kepadamu Marc. Okey semuanya, jam 4 teng kita akan berkumpul di tempat Dani ya?”

Keduanya pun mengangguk dan mulai menuju ke tempat tugasnya masing-masing.

Marc membuka pintu yang sudah bobo tersebut. Kosong. Masih seperti dulu. Hawanya yang mencekam membuat bulu kuduk Marc merinding.

“Kenapa harus aku sih,” keluhnya.

Dia menyalakan senter dan mulai menelusuri rumah tak berpenghuni tersebut.

                                                                        ***
Vale dan rombongannya sudah tiba di kediamannya. Di depan pagar yang menjulang tinggi dia merentangkan kedua tangannya dan menghirup dalam-dalam udara disitu.

“Rumah.” Ujarnya.

Kedatangan Vale di sambut gembira oleh Karen. Dia memeluk Vale dan menitikan air mata karena saking kangennya.

“Sudah lah putri kecilku, kau jangan menangis.” 

“Aku hanya merindukan mu saja.” ucap Karen menghapus air matanya.

Di belakang Karen sudah ada Andrea dan Amanda yang tersenyum kepadanya.

“Bagaimana kabarmu, jagoan?” tanya Vale.

“Seperti biasa baik dan lebih baik lagi saat kau sudah bebas.” Ujar Andrea.

Kemudian Vale beralih kepada Amanda dan mencium lengan Amanda.

“Cukup lama aku diam di penjara tetapi kecantikan mu itu tidak pernah pudar.”

Amanda tertawa kecil. “Kau masih tetap gombal saja Vale.”

Setelah melepas kerinduan. Merekapun masuk ke dalam rumah untuk mengobrol tentang hari-hari tanpa Vale.

Amanda tidak bergabung dengan Andrea, Amanda dan Vale. Dia memilih untuk pergi ke kamarnya di lantai dua. Kekasih nya seperti tidak kangen kepada dirinya, pria nya itu malah mengobrol dengan para penjaga rumah mereka.

Wanita itu menghela napas dan menyisir rambut pirangnya. Dia melihat jam dinding yang akan menunjukan pukul 2 siang. Dia tersenyum. Hari ini dia akan makan siang bersama Marc Marquez.

bersambung......