Sabtu, 03 Mei 2014

Hapus Itu Penguasa!


A Leader is a dealer in hope –Napoleon Bonaparte

Itu adalah salah satu quotes favorite saya tentang kepemimpinan. Jika dipikir-pikir apa yang dikatakan oleh Napoleon Bonaparte memang benar. Pemimpin adalah orang-orang yang memberikan harapan. Dan tugas mereka adalah merealisasikan harapan para rakyatnya. Tapi, apa jadinya seorang pemimpin malah menjadi penguasa?

Penguasa dan pemimpin itu adalah berbeda. Lihat saja dalam gambar tersebut. Selain memerintah, pemimpin juga bersama-sama memperjuangkan usaha bersama bawahannya. Sementara penguasa/bos, dia hanya memerintah, dia hanya menunjuk ini itu dan bawahannya itu seperti budak baginya.

Selain itu, seorang pemimpin yang baik akan disegani, karena di segani itu sudah pasti di senangi, ditakuti dan dihomati. Sementara para penguasa, biasanya mereka ditakuti.

Kita lihat disekeliling kita, kehidupan kita pasti tidak akan luput dari adanya seorang pemimpin ataupun seorang atasan. Dan tak jarang juga mereka melenceng dari tugas mereka. Mereka bertindak atas dasar kepentingan sendiri, bukannya atas dasar kepentingan kelompok. Mereka memecat karyawan mereka lantaran karyawan mereka tidak berlaku baik pada sanak saudaranya. Dari situ kita takut untuk melakukan apapun kepada orang-orang yang mempunyai koneksi kuat dengan para penguasa. Bagaimana kalau orang-orang yang mempunyai koneksi kuat dengan para penguasa ini tidak melakukan pekerjaan dengan baik? Bagaimana kalau karyawan yang di pecat itu memberitau kepada orang-orang yang mempunyai “koneksi” bahwa pekerjaannya tidak bagus? Lantas, kita harus mengadu kepada siapa? 

Jumlah penguasa memang sedikir dari pada rakyat. Tapi satu nya mereka itu bagaikan 5 orang penguasa. Itulah sebabnya kita takut untuk menyuarakan pendapat kita.

Di abad ke 21 ini, siapa yang mempunayi koneksi kuat dengan orang-orang berpangkat dialah pemenangnya. Kesalahan bisa ditutupi oleh berjuta-juta rupiah. Jika yang seperti itu tidak bisa dihentikan, bagaimana dengan nasib ke Indonesia kedepannya? 

Kita butuh pemimpin yang tegas, berani dan bijaksana. Mengapa demikian? Itu digunakan untuk memerangi para bawahannya yang sudah melenceng dari tugasnya. Selain itu juga kita membutuhkan pemimpin yang mempunyai loyalitas kepada bangsa.

Apakah kita tidak capek hidup dalam ketidakadilan. Apakah kita tidak capek dengan sikap para pekerja (yang mempunyai koneksi kuat kepada penguasa) yang ogah-ogahan atau asal-asalan. Jika bekerjanya asal-asalan kapan bangsa kita akan maju? Pasti lah semua rakyat ingin bangsa kita maju, ingin disejajarkan dengan Negara adidaya, tapi jika semuanya berprilaku seperti yang saya katakana di atas, maaf saja keinginan hanyalah keinginan.

Ada segelintir orang yang berani menentang para penguasa. Tapi apa daya, mereka yang menentang itu di asingkan. Tapi, apakah hati mereka tidak tergerak dengan apa yang dikatakan si pembangkang? Apakah kalian tau bahwa apa yang dilakukan oleh kalian pasti akan dibalas kelak? Apakah kalian tau apa peran pemimpin bagi rakyat? Apakah kalian tau bahwa menjadi seorang pemimpin itu harus mementingkan kepentingan bersama dulu kemudian kepentingan pribadi? 

Maka dari itu, untuk generasi pemimpin di masa depan janganlah menjadi para pemimpin dengan tipikal penguasa seperti para pendahulu. Kita harus bisa mengangkat drajat Indonesia, membuat anak cucu kita bangga jika mereka orang Indonesia. Disegani dan menjadi contoh bagi Negara lain.

Hapus itu penguasa! 
Dan bersama-sama kita membangun untuk Indonesia yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar